Senin, 10 Oktober 2011



NAPAK TILAS BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA 
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

BEM atau badan eksekutif mahasiswa adalah organisasi kemahasiswaan yang menjalankan fungsi eksekutif. Terbentuk sebagai wadah mahasiswa untuk mengembangkan kegiatan keorganisasiannya dan mendapatkan pengalaman serta wawasan lain yang tidak dapat diperoleh dari perkuliahan. Seiring dengan terbentuknya Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan maka fakultas yang baru ini juga memiliki badan eksekutif sendiri yakni Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNPAD dapat dikatakan sebagai fakultas yang berusia muda, begitu pun BEM’nya, yaitu baru berusia 5 tahun. Namun dalam jangka waktu 5 tahun telah banyak prestasi dan kegemilangan yang dapat ditorehkan BEM dari tahun ke tahun dengan pemimpin yang berbeda-beda.
Tahun 2005 merupakan tonggak pertama berdirinya BEM FPIK. Wimanto mahasiswa angkatan 2003 yang menjadi ketua BEM FPIK yang pertama sejak FPIK berdiri sendiri sebagai fakultas. Dari beliaulah pencitraan pertama BEM FPIK terutama sebagai fakultas yang  masih “anak bawang”. Bukanah hal mudah mengawali sesuatu dan berusaha berdiri sendiri di atas nama FPIK.
Ketua BEM kita yang kedua adalah Hilmi, meneruskan perjuangan dari Wimanto adalah bukan hal yang mudah. Lebih sulit mempertahankan sesuatu hal yang telah kita gapai dibanding untuk menggapai hal tersebut. Masih di fase awal fakultas kita yang masi dini beliau tetap mempertahankan eksistensi BEM FPIK UNPAD dalam kepemimpinannya.
Rama Muhamad Reza merupakan ketua BEM FPIK yang ke-3. Merupakan penggagas dalam  hal pemilihan dekan fakultas secara langsung oleh mahasiswa. Menyalurkan suara mahasiswa agar didengar oleh para petinggi fakultas.
Pada tahun 2010 BEM FPIK yang diketuai oleh Asep Sahidin, mahasiswa FPIK angkatan 2007 kembali mencatat sejarah. Bekerjasama dengan dinas terkait, alumni, LSM pelestari lingkungan, mahasiswa baik mahasiswa FPIK maupun dari fakultas yang lainnya dan masyarakat memecahkan rekor muri dengan mengadakan kegiatan Penanaman 20.000 bibit mangrove di pantai karangsong-Indramayu. Kegiatan tersebut merupakan sebagai salah satu rangkaian kegiatan Marine Fisheries (Manfish)-Save Our Earth. Selain itu ada kegiatan yang bina desa yang memberikan penyuluhan mengenai budidaya ikan lele di desa sindangsari, sumedang.
Begitupun BEM pada masa kepemimpinan Lukmawan Turadarmarikma, FPIK dirasa lebih dekat dengan senyum canda dan tawa. Pembaharuan terutama dari segi struktural internal BEM. Departemen penalaran, departemen keuangan dan setkab merupakan bentuk pembaharuan dalam kepengurusan BEM untuk memaksimalkan kinerja BEM 2010-2011. Telah ditorehkan pula kegiatan School of Leadership sehingga dihasilkanlah calon-calon pemimpin dengan kelebihannya masig-masing, serta ada kegiatan sekolah BEM yang pertama kali baru diadakan di FPIK. 
Setiap periode kepemimpinan BEM pasti menorehkan sejarah yang berbeda-beda. Setiap periode meningggalkan BEM dengan kesan dan ceritanya masing-masing. Itulah yang akan dikenang oleh para anggota-anggotanya dan FPIK serta akan tertulis dalam sejarah FPIK.

KEADAAN FPIK
FPIK bisa dikatakan sebagai fakultas yang masih sangat baru dan masih berusaha dengan keras untuk mengembangkan diri dan mengepakkan sayapnya. Sarana dan prasarana yang ada masih belum lengkap, mulai dari gedung kuliah, ruang praktikum, peralatan praktikum dan kolam untuk prodi kelautan maupun kolam untuk budidaya. Padahal seperti kita ketahui bahwa mata kuliah di fakultas kita tidak cukup hanya sekedar membaca teori namun juga perlu praktik langsung ke lapangan.
Mungkin FPIK masi banyak memerlukan banyak hal untuk menjadi fakultas yang terbaik, namun secara singkatnya, sekarang yang diperlukan oleh FPIK adalah :
1.     Membutuhkan gedung perkuliahan baru
2.      Membutuhkan laboratorium dan peralatan yang lengkap
3.     Membutuhkan masjid
4.      Membutuhkan kolam renang
5.     Membutuhkan tenaga pengajar
6.     Membutuhkan sekretariat KKM
7.     Membutuhkan kolam ikan
Namun dari semua kekurangan yang ada, FPIK sudah cukup baik apabila dilihat dari banyaknya KKM yang berjalan di FPIK, mulai dari KKM yang sesuai dengan fakultas kita yaitu Karamba, Fortifikasi, Fishton,  Oseanik, Permadani, Parimanta, Maqua, Fishiograf, Fiber dan lain-lain. Itu semua merupakan wadah bagi kita mahasiswa FPIK untuk mengembangkan bakat dan soft skillnya masing-masing disamping materi perkuliahan.
Hal-hal lain yang harus diperbaiki jika kita ingin menjadikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan kita yang tercinta ini menjadi fakultas yang terbaik. Baik dari segi fasilitas, sarana dan pra-sarana serta dari sumber daya manusianya. Untuk menjadi hebat diluar kita harus membangun pondasi yang kuat dari dalam. Dalam hal ini, hubungan dan kerjasama antara keluarga FPIK juga harus dibinadengan baik. Karena yang kami rasakan sekarang, antara satu sama lain keluarga mahasiswanya sendiri saja belum kompak dan kebersamaan belum terbina baik. Bukankah selama pola pembinaan itu yang selalu ditekankan? Apakah kebersamaan itu hanya ada pada saat mengikuti PAB dan MABIM saja? Nampaknya kesadaran dari pribadi masing-masingnya masih kurang. Jika mereka semua memiliki niat dan tujuan yang sama untuk membangun dan memajukan FPIK maka dengan sendirinya akan tumbuh kesadaran dalam diri mereka. Jadi diperlukan kerjasama dan saling mendukung antara satu sama lain, antara mahasiswa, dosen, staf, alumni dan civitas akademika lainnya demi membawa FPIK menjadi lebih baik lagi.



Tidak ada komentar: