MAKROPHYTA
Makrophyta merupakan tanaman air yang tumbuh di dalam atau dekat air adalah baik muncul dipermukaan, sebagian terendam, atau mengambang. Di danau macrophyta memberikan perlindungan bagi ikan dan substrat untuk invertebrata air, menghasilkan oksigen, dan bertindak sebagai makanan untuk beberapa ikan dan satwa liar.
Makrophyta bereproduksi secara vegetatif dan stolen. Makrophyta dapat bertahan hidup dengan lama serta tumbuh dengan baik untuk berbagai lahan basah dengan jenis limbah tertentu. Pertumbuhannya cepat_peningkatan berat jenis yang besar yaitu lebih dari 60 kg/m2 serta pertambahan ukuran menjadi 60 cm/bulan (Malik, 2007).
Macrophyta digolongkan ke dalam tiga kelompok diantaranya adalah :
a. Tanaman yang terendam, memiliki dedaunan di bawah permukaan (meskipun kadang-kadang daun atau bunga mungkin muncul di atas permukaan ). Contoh: Myriophyllum spicatum, Elodea canadensis.
a. Tanaman yang terendam, memiliki dedaunan di bawah permukaan (meskipun kadang-kadang daun atau bunga mungkin muncul di atas permukaan ). Contoh: Myriophyllum spicatum, Elodea canadensis.
b. Tanaman yang mengambang, dedaunan dan bunga melayang di permukaan air. Mereka bebas mengambang (akar menjuntai bebas ke dalam air), atau akarnya menempel pada sedimen.Contoh: Lemna minor yang bebas-mengambang dan Nymphaeaalba yang berakar.
c. Tanaman yang muncul, dedaunan dan bunga berada di atas permukaan air. Tanaman ini ada yang berdaun sempit dan berdaun lebar. Contoh: Phragmitesaustralis yang berdaun sempit-dan Alisma plantago-aquatica yang berdaun lebar.
c. Tanaman yang muncul, dedaunan dan bunga berada di atas permukaan air. Tanaman ini ada yang berdaun sempit dan berdaun lebar. Contoh: Phragmitesaustralis yang berdaun sempit-dan Alisma plantago-aquatica yang berdaun lebar.
Jenis makrophytha pada ekosistem intertidal sangat beragam berdasarkan jenis lintang dan letak geografisnya. Makrophyta juga merupakan tanaman yang mengalami evolusi sehingga dapat hidup pada dua jenis air dengan salinitas yang berbeda yakni air laut dan air tawar. Didaerah intertidal, ada tiga jenis makrophyta yang dapat ditemukan pada ekosistem intertidal yaitu:
1. Lamun (sea grass)
2. Mangrove, dan
3. Rawa asin (salt marsh).
Penurunan populasi macrophyta menunjukkan masalah kualitas air. Masalah tersebut misalnya kekeruhan , herbisida, atau salinisasi. Sebaliknya,tingkat nutrisi yang terlalu tinggi dapat membuat melimpah macrophytes, nantinya akan mengganggu dengan pengolahan perairan.
Di danau, waduk, sungai, kanal dan saluran air, macrophyta air tawar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan sangat penting dari ekosistem air tawar. Biasanya tidak perlu untuk melaksanakan manajemen terhadap tanaman ini pada badan perairan. Namun ketika pertumbuhan macrophyta air tawar mulai mengganggu fungsi system, maka diperlukan tindakan pengendalian. Jika Makrophyta tumbuh dalam jumlah banyak maka menyebabkan. Gulma air di perairan yang mengalir dapat mengganggu aliran air (meningkatkan risiko banjir atau menghambat drainase), dan sedimentasi meningkat. Mereka juga dapat mengganggu navigasi atau penggunaan rekreasi air, dan menyebabkan masalah kesehatan bagi masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar